ID | EN

8 Resolusi Rencana Keuangan

Memiliki rencana keuangan yang benar sangatlah penting. Agar terhindar dari krisis finansial, penting untuk mereview kembali arus keuangan. Sudahkah Anda mereview ulang keuangan Anda?
Photo by Hunter So on Unsplash
 
Seiring dengan bertambahnya usia, tentunya semua orang ingin mencapai kemapanan dan kestabilan ekonomi. Itu sebabnya penting memperhatikan cash flow. Bagaimana memiliki perencanaan keuangan yang benar dan cash flow yang sehat? Berikut resolusi keuangan sehat yang bisa Anda terapkan.
 
1. Miliki Pekerjaan & Bisnis
Tidak masalah jika Anda adalah seorang wiraswasta ataupun karyawan di suatu perusahaan. Dengan memiliki bisnis dan pekerjaan, tentunya Anda harus menghasilkan uang. Dimana uang yang Anda dapatkan digunakan untuk ditabung dan juga memenuhi kebutuhan hidup.
 
Jika Anda adalah seorang pengusaha, tantangannya adalah Anda harus lebih jeli dalam melihat peluang usaha yang bisa menghasilkan pendapatan yang besar. Sedangkan bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, Anda bisa meningkatkan performa kerja Anda di kantor agar bisa mendapatkan kenaikan gaji maupun jabatan.
 

Photo by Olga Serjantu on Unsplash
 
Alternatif lain, Anda juga bisa mengambil side job untuk menambah penghasilan agar tabungan Anda bertambah. Apapun yang Anda lakukan, dengan ketekunan, disiplin, dan konsistensi menentukan hasil yang akan didapatkan.
 
2. Miliki Asuransi Sebagai Proteksi Keuangan
Hal pertama setelah memiliki penghasilan adalah sisihkanlah dana untuk asuransi. Asuransi sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Tiga jenis asuransi yang wajib dimiliki oleh setiap orang adalah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi penyakit kritis.
Asuransi jiwa sifatnya untuk diwariskan apabila seseorang meninggal dunia sebagai pengganti income agar keluarga yang ditinggalkan tetap dapat meneruskan dan terpenuhi kebutuhan hidupnya.
 
Sedangkan asuransi kesehatan adalah asuransi yang membayar segala tagihan pengobatan di rumah sakit, rawat inap, konsultasi dan kunjungan dokter saat rawat inap, biaya peralatan medis, serta tindakan medis seperti operasi, dll.
 

Photo by Vlad Deep on Unsplash
 
Kalau asuransi penyakit kritis biasanya berupa santunan bisa dijadikan sebagai pengganti income apabila seseorang tidak dapat bekerja untuk sementara waktu atau selamanya yang disebabkan karena penyakit kritis yang dideritanya.
 
Tiga jenis asuransi ini wajib dimiliki agar ketika terjadi resiko kehidupan, Anda tidak perlu bayar rumah sakit dari rekening pribadi. Melainkan resiko kehidupan tersebut ditransfer ke asuransi yang siap meng-cover kebutuhan Anda.
 
3. Persiapkan Dana Darurat
Dana darurat juga wajib dipersiapkan untuk menjaga kestabilan keuangan. Tujuannya bisa digunakan untuk hal-hal yang tidak terduga. Misalnya, Anda memiliki gaji 10 juta per bulan, 10% dari gaji bisa Anda sisihkan untuk keperluan dana darurat. Berarti dalam sebulan Anda menyisisihkan 1 juta per bulan dari gaji Anda. Dalam setahun Anda memiliki simpanan dana darurat sebesar 12 juta. Pastikan dana darurat ini berada di rekening terpisah dari rekening yang biasa digunakan untuk membayar keperluan sehari-hari. Dan pastikan juga jangan tersentuh. Dana darurat digunakan bila memang benar-benar Anda berada dalam keadaan emergency.
 

Photo by Omid Armin on Unsplash
 
4. Miliki Mindset Keuangan Yang Benar
Memiliki mindset keuangan yang baik juga sangatlah penting. Karena akan mempengaruhi kita bagaimana kita mengatur dan menggunakan uang yang sudah kita dapatkan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan. Alokasikanlah pendapatan Anda sebesar 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk memenuhi keinginan pribadi, dan 20% lainnya disisihkan untuk tabungan dan investasi.
 
Beberapa mindset keuangan yang baik yang harus dimiliki adalah mengontrol diri, jangan boros, hidup sederhana, jangan biarkan orang lain mengubah atau memperngaruhi mindset Anda, dan musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.
 
Mengontrol diri adalah sikap yang perlu dimiliki agar kita tidak mudah mengeluarkan uang begitu saja. Apalagi yang tidak sesuai dengan tujuan dan kebutuhan. Menghindari sifat boros juga dapat membantu untuk menjalankan tight money policy. Karena kalau boros, bagaimana bisa menabung?
 
 
5. Persiapkan Budgeting
Menentukan bujet pengeluaran per bulan penting untuk dilakukan. Catatlah kebutuhan bulanan Anda secara detail, mulai dari kebutuhan grocery, membeli bahan makanan, membayar tagihan-tagihan bulanan, kebutuhan anak-anak bagi yang sudah berkeluarga seperti susu, pampers, sekolah, peralatan tulis, seragam, dll. Jangan lupa untuk menyisihkan bujet untuk asuransi, tabungan dana darurat, dan investasi. Semuanya penting untuk dijadikan pengeluaran rutin bulanan.
 
Bila bujeting kebutuhan hidup sudah ada, jangan lupa menyisihkan bujet untuk sedekah dan hiburan juga, ya. Karena menjaga keseimbangan hidup dengan adanya bujet untuk sedekah maupun hiburan tidak kalah penting lho. Namun tetap sesuaikan dengan kemampuan dan tetapkan anggaran yang tepat untuk pos yang satu ini.
 
 
6. Memilih Gaya Hidup
Menekan gaya hidup adalah hal yang challenging untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Jika ingin memiliki keuangan yang sehat, lagi-lagi hindari sifat boros. Hidup sederhana, belilah hal-hal yang diperlukan saja. Bukan membeli hal yang diinginkan tapi ujung-ujungnya tidak terpakai.
 
Sebut saja Warren Buffet adalah salah satu sosok yang dapat ditiru. Walaupun dia adalah salah satu orang terkaya di dunia, namun dia masih menempati rumahnya yang sama dari dia belum dikenal sebagai miliarder seperti saat ini. Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA, walaupun dia mampu bepergian dengan tiket first class, tetapi dia memilih bepergian dengan tiket economy class. Wow!
 
Yang bisa kita pelajari dari mereka adalah kesederhanaan. Gaya hidup sederhana dapat membuat kita memiliki tabungan yang lebih dan keuangan yang sehat tentunya. Berkelimpahan tidak selalu harus identik dengan kemewahan.
 
 
7. Menyisihkan Dana Untuk Hiburan
Walaupun hidup sederhana bukan berarti kita pelit dengan diri sendiri, ya. Tidak salah juga kok sesekali memberikan reward pada diri sendiri atas pencapaian dari hasil jerih payah kita, as long as dalam batas anggaran yang sudah ditetapkan. jangan melenceng!
 
Dana hiburan misalnya menonton di bioskop, memanjakan diri di spa, makan malam di restoran bersama keluarga di akhir pekan, atau merencanakan liburan setahun sekali untuk melepas penat. Tentunya itu semua harus diperhitungkan dan dialokasikan untuk hiburan sesuai kalkulasi dan juga kemampuan.
 
 
8. Memikirkan Investasi Jangka Panjang
Investasi penting juga untuk dimiliki. Investasi memiliki berbagai macam jenis. Mulai dari investasi emas, investasi pasar saham, reksa dana saham, reksa dana campuran, properti, obligasi, dll. Seperti yang dikutip dari www.liputan6.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, “Di negara maju itu orangnya bisa santai menikmati, karena aset dan uang mereka yang kerja keras diinvestasikan supaya uang atau aset ini mendatangkan imbal hasil tinggi, dan mereka bisa leha-leha. Kalau di Indonesia dan negara berkembang, kebalikannya. Orangnya kerja keras, tapi aset atau uangnya tidur, cuma ditaruh di bawah bantal. Kerja keras tapi hasil tidak banyak. Jadi mindset-nya berbeda.
 
Beliau juga menambahkan bahwa Di Indonesia sekitar 85 persen masyarakat lebih banyak bertujuan mengumpulkan uang, lalu kemudian dibelanjakan. Cara berpikir seperti ini masih dilakukan masyarakat Indonesia selama 71 tahun Indonesia merdeka. “Coba bayangkan kalau apa pun aset kita bisa produktif seperti di negara maju, maka rakyat Indonesia bisa menikmati kemakmuran. Jadi kita harus berpikir sangat ambisius, detail supaya seluruh aset kita bekerja." saran Sri Mulyani. Oleh sebab itu, mulai sekarang mulailah alokasikan penghasilan Anda untuk berinvestasi.
Scroll To Top