ID | EN

7 Kesalahan Saat Melamar Pekerjaan yang Sering Dilakukan Fresh Graduate

Sedang melamar kerja namun belum mendapat panggilan? Mungkin ini alasannya!

Banyak orang merasa mencari pekerjaan merupakan sebuah hal yang sulit. Apalagi bagi fresh graduate, yakni mahasiswa yang baru saja lulus kuliah, karena merasa masih belum memiliki banyak pengalaman. Lamaran yang sudah disebar ke banyak perusahaan pun tak kunjung mendapat panggilan. Namun, jangan bersedih dahulu. Mungkin kesalahan bukan ada pada diri Anda, melainkan pada lamaran kerja Anda. Maka dari itu, untuk Anda yang masih fresh graduate, hindari 7 kesalahan di bawah ini saat melamar pekerjaan.

 

1. Mengosongkan Body atau Subject E-mail
Ketika mengirimkan lamaran pekerjaan melalui e-mail, banyak fresh graduate melakukan kesalahan yang paling mendasar ini. Subject atau bagian body pada e-mail yang dibiarkan kosong bisa membuat HRD perusahaan langsung mengabaikan lamaran Anda. Mengosongkan subject dan body e-mail membuat lamaran Anda tidak profesional dan bila tidak ada subject e-mail, HRD perusahaan tak segan-segan langsung menghapus e-mail tersebut atau langsung masuk ke folder spam dan lamaran Anda tak pernah dilihat.

 

2. Menggunakan Satu Cover Letter untuk Semua Lamaran
Karena melamar ke banyak perusahaan dalam satu waktu, tak sedikit fresh graduate yang membuat satu cover letter untuk seluruh lamaran dengan hanya tinggal mengganti nama perusahaan dan titel jabatannya saja. Padahal, setiap perusahaan tentu memiliki profil yang berbeda-beda. Nah, untuk itu dalam melamar pekerjaan sebaiknya Anda membuat cover letter dengan menyesuaikan dengan profil setiap perusahaan.

 

3. Cenderung Memaksakan Diri Agar Diterima di Perusahaan
Setelah lulus, tidak sedikit para fresh graduate yang dinilai masih belum memiliki skill yang mencukupi untuk posisi yang dilamar. Cara berpikir para fresh graduate saat melamar pun masih banyak yang sekedar “asal dapat kerja”, tidak menghiraukan apakah mereka benar-benar mampu mengisi posisi yang dilamar. Tentu hal ini menjadi persoalan bagi HRD perusahaan dan Anda tidak akan dipanggil untuk tahap selanjutnya. Daripada “memaksa”, lebih baik Anda mengasah lebih banyak skill agar lamaran Anda dapat dipertimbangkan.

 

4. Ukuran File Lamaran Pekerjaan Terlalu Besar
Saat mengirim lamaran pekerjaan, Anda sebaiknya memperhatikan file lamaran yang dikirim, baik itu CV maupun portofolio Anda. File lamaran yang terlalu besar akan membuatnya sulit dibuka atau bahkan tidak masuk ke dalam inbox HRD perusahaan. Mengingat setiap harinya ada puluhan bahkan ratusan lamaran yang masuk dan e-mail biasanya memiliki limit, ada baiknya Anda memperhatikan ukuran file sebelum dikirim.

 

5. Lampiran File yang Tidak Jelas
Ketika melampirkan file lewat e-mail, Anda juga harus memperhatikan nama file tersebut. Jangan hanya menamainya dengan “CV” atau “Surat Lamaran”. Usahakan Anda menyertakan nama serta posisi yang Anda lamar. Ada juga perusahaan yang meminta untuk menamai file lampiran dengan nama khusus dan Anda bisa mengikuti aturan tersebut. Hal ini bertujuan agar berkas lamaran yang masuk bisa dengan mudah disortir.

 

6. Adanya Kesalahan Penulisan
Kesalahan penulisan atau typo pada lamaran pekerjaan bisa menjadi pertimbangan bagi HRD perusahaan untuk melewatkan lamaran Anda. Typo bisa menunjukkan Anda kurang memperhatikan pada hal-hal kecil dan tidak memeriksa kembali sebelum Anda mengirimkannya. Ini bisa menjadi pertimbangan HRD yang menilai Anda kurang bisa bekerja dengan baik untuk posisi yang Anda lamar.

 

7. Adanya Informasi Kurang Baik di Media Sosial Anda

Tak jarang juga ada HRD mengecek identitas Anda melalui pencarian nama di mesin pencari Google. Informasi yang muncul bisa didapatkan dari media sosial Anda. Bila ditemukan informasi yang kurang profesional tertera di profil Anda, bisa-bisa nama Anda dicoret dari daftar panggilan kerja. Usahakan tampilkan informasi yang profesional di media sosial Anda atau atur profil media sosial Anda menjadi lebih private. Semoga tips ini bermanfaat!

Scroll To Top