ID | EN

Depresi dan Stres, Apa Bedanya?

Perbedaan depresi dan stres.
 
Banyak orang yang sering kali tertukar saat menggunakan dua istilah ini, stres dan depresi. Sekalipun keduanya memiliki ciri awal yang hampir sama, stres dan depresi memiliki cara penanganan yang berbeda.
 
Kepala pusing terus menerus, otot tegang pada bagian leher dan punggung, sering gelisah, khawatir atau tidak nyaman tanpa sebab, besar kemungkinan Anda mengalami stres. Hampir semua orang pernah mengalami stres, penyebabnya beragam, misal pekerjaan yang menumpuk dan menyita perhatian Anda.
 

Photo by Tyler Casey on Unsplash
 
Stres biasanya timbul karena ada tekanan, terutama dari luar diri seseorang yang sifatnya berlangsung lama. Namun, stres sendiri bisa mendorong seseorang untuk semakin semangat atau justru mematahkan semangat yang sudah ada karena masing-masing orang memiliki mekanisme pertahanannya sendiri saat menghadapi stres.
 
Stres yang tidak segera ditangani dapat mengarah pada depresi. Pada tahap awal, depresi biasanya ditandai dengan perubahan suasana hati, pola tidur dan selera makan. Perasaan sedih yang berlangsung dalam jangka waktu lama menjadi penyebab utama depresi.
 

Photo by Noah Buscher on Unsplash
 
Hal tersebut diikuti dengan pola tidur yang berantakan, malas makan sehingga menjalani kegiatan sehari-hari seperti bekerja, bersosialisasi, belajar tanpa semangat. Depresi tidak dapat dianggap sepele karena dampaknya sangat berbahaya termasuk gagal jantung, Alzheimer hingga bunuh diri.
 
Ada berbagai jenis depresi, di antaranya, Major Depression, Atypical Depression, Dysthymia dan Seasonal Affective Disorder. Alih-alih memendam semua kekhawatiran sendiri, akan jauh lebih baik untuk meminta bantuan profesional untuk menyembuhkan depresi, seperti berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Setelah bertemu dengan ahlinya, Anda mungkin akan dirujuk untuk menjalani terapi atau menempuh jalur medikasi.
Scroll To Top