ID | EN

Museum Fatahillah: Kota Tua Jakarta

Hal yang Harus Diketahui Mengenai Museum Fatahillah.
Photo source: IndoIndians.com
 
Museum Fatahillah dikenal juga dengan sebutan Museum Batavia. Terletak di kawasan Kota Tua Jakarta. Pada zaman kolonial Belanda, tempat ini dinamakan stadhuis (Balai Kota) dan juga digunakan sebagai rumah Gubernur Jenderal Belanda hingga tahun 1913. Pembangunan gedung ini diprakarsai oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1707-1710. Dengan luas area sebesar 1300 meter persegi. Namun stadhuis ini sempat mengalami beberapa kali renovasi pada zaman Belanda.
 

Photo source: IndoIndians.com
 
Di bagian bawah gedung terdapat ruang bawah yang digunakan sebagai sel tahanan. Biasanya para napi dan pemberontak yang melawan Pemerintahan Hindia Belanda ditangkap, ditahan, disiksas dan diadili di sini. Salah satu pahlawan yang dianggap sebagai pemberontak oleh Belanda karena menentang mereka adalah Cut Nyak Dien. Pahlawan perempuan asal Aceh yang juga istri dari Teuku Umar. 
 
 
Pada masa kedudukkan Jepang di Indonesia, gedung ini sempat dijadikan sebagai kantor untuk pengumpulan logistik Dai Nippon. Sedangkan pada masa pasca kemerdekeaan Republik Indonesia pada tahun 1952, gedung ini sempat dijadikan markas Komando Militer Kota (KMK) I, yang kemudian diubah kembali menjadi KODIM 0503 Jakarta Barat. Tahun 1968, gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta, lalu diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974. Yang kemudian dirubah namanya menjadi Museum Fatahillah hingga sekarang.
 

Photo source: IndoIndians.com
 
Tak hanya dari sisi historisnya saja yang bisa Anda temukan ketika mengunjungi museum ini. Di dalamnya Anda dapat menemukan berbagai koleksi peninggalan bersejarah lainnya. seperti: prasasti, batu, kayu, kaca, kristal, gerabah, keramik, porselen, kain, kulit, kertas dan tulang. Di samping itu, Anda juga bisa menemukan Meriam si Jagur, sketsel, patung Hermes, pedang eksekusi, lemari arsip, lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda dari tahun 1602-1942, meja bulat berdiameter 2,25 meter tanpa sambungan, peralatan masyarakat prasejarah, prasasti dan berbagai senjata.
 

Photo source: IndoIndians.com
 
Objek wisata ini juga dilengkapi dengan souvenir shop, kantin, jajanan khas Betawi di depan museum, perpustakaan yang terdiri dari 1200 judul, Sinema Fatahillah yang menampilkan berbagai film dokumenter zaman Batavia,taman dalam yang luas yang bisa dijadikan tempat resepsi pernikahan maupun acara ulang tahun. Benar-benar tempat peninggalan bersejarah yang patut dikunjungi di Jakarta!
 

Photo by Arfan Adytiya on Unsplash  
 
Harga tiket masuk:
*(harga sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku)
  1. Pengunjung Perorangan :
    Dewasa : Rp 5.000,-
    Anak-anak : Rp 2.000,-
  2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang)
    Dewasa : Rp 3.000,-
    Anak-anak (TK s.d. SMA) Rp 1.000,-
  3. Pengunjung Asing Rp 10.000,-
Scroll To Top