ID | EN

Museum Satria Mandala Sajikan Ingatan Perjuangan TNI

Museum Satria Mandala Sajikan Ingatan Perjuangan TNI

Setiap fase kehidupan manusia pastilah meninggalkan cerita bersejarah. Dan museum adalah salah satu tempat di mana kisah-kisah bersejarah digambarkan dalam diorama dan koleksi yang menjadi saksi bisu kisah tersebut, agar mampu dimaknai oleh generasi selanjutnya secara mendalam.

Indonesia sebagai negara yang menyimpan banyak kisah masa lalu, memiliki banyak museum yang bertujuan untuk mengajak masyarakat mempelajari sekaligus mengenang berbagai peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di masa lampau, agar mereka juga bisa menghargai jasa-jasa orang yang ada di balik sejarah tersebut.

Salah satu dari sekian banyaknya museum di Indonesia adalah Museum Satria Mandala. Berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, museum ini mencoba menyajikan ingatan-ingatan bagaimana perjuangan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Mulai dari diorama, koleksi senjata, hingga bekas pesawat terbang menghiasi setiap sudut Museum Satria Mandala.

Sebelum diresmikan pada 5 Oktober 1972, gedung ini dulunya merupakan Wisma Yaso atau tempat kediaman istri Presiden pertama Indonesia, Soekarno, Ratna Saridewi Soekarno. Selain itu, bangunan ini juga menjadi tempat peristirahatan Soekarno selama 17 bulan terakhir sebelum beliau meninggal dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Beberapa ruangan bekas Wisma Yaso kemudian dirombak total dan desain interiornya disesuaikan dengan ruang pameran museum.

Yang paling menarik di museum ini adalah ruangan yang didedikasikan khusus untuk empat Jenderal kebanggaan Indonesia, Jenderal Sudirman, Jenderal Oerip Soemohardjo, Jenderal AH Nasution, dan Jenderal HM Soeharto. Ruang yang dulunya menjadi kamar mendiang Soekarno, kini digunakan untuk menyimpan peninggalan-peninggalan ke-empat Jenderal tersebut.

Yang pertama akan Anda lihat adalah patung Jenderal Oerip Soemohardjo yang dihiasi kutipan bertuliskan, “Aneh, satu negara zonder tentara”. Kutipan itu mengungkapkan keresahan Oerip tentang Indonesia yang belum memiliki tentara meski sudah merdeka.

Selain itu, lukisan besar nan megah, hingga foto-foto juga tertata rapi di sini. Jenderal Oerip Soemohardjo merupakan seorang jenderal dan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia pertama pada masa revolusi.

Yang berikutnya adalah ruangan yang berisi peninggalan Jenderal Sudirman yang merupakan Panglima Angkatan Perang pertama yang sudah berperan besar dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).Salah satu peninggalan beliau yang tersimpan di museum ini dan cukup menarik perhatian adalah Tandu Sang Jenderal yang digunakan saat memimpin Perang Gerilya pada tahun 1948-1949 melawan Agresi Militer II Belanda. Selain itu, Anda juga dapat melihat benda-benda peninggalan Jenderal Sudirman lainnya yang tertata rapi di balik lemari kaca. Mulai dari peta Perang Gerilya, duplikat mantel, perabotan meja tulis dan meja tamu lengkap dengan kursinya.

Tak jauh dari sana, terdapat ruangan yang menghadirkan beberapa benda-benda peninggalan Jenderal AH Nasution berupa buku-buku hingga seragam beliau.

Peninggalan-peninggalan Jenderal HM Soeharto juga turut meramaikan museum ini. Mulai dari buku-buku hingga foto-foto Soeharto lengkap menghiasi ruangan.

Museum Satria Mandala bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu libur Anda dan keluarga dengan kegiatan yang mengedukasi.

 

Scroll To Top