ID | EN

Sudah Makan tapi Masih Lapar? Ini Penyebabnya

Ini dia penyebab Anda masih lapar meski sudah makan. Simak!
Photo by gbarkz on Unsplash
 
Masih merasa lapar meski sudah makan yang banyak? Hal seperti ini memang sering terjadi. Makanan tertentu, porsi makan, dan faktor lain bisa membuat kita masih merasa lapar meski sudah makan banyak atau makan berkali-kali. Dilansir dari laman Men's Health, berikut 5 penyebabnya.
 

1. Sarapan Hanya Sedikit
Riset dari University of Cambridge telah membuktikan sarapan dengan kandungan 300 kalori dapat meningkatkan obesitas dua kali lipat dibanding mereka yang sarapan dengan 500 kalori. Hal ini dapat dibuktikan setelah periset meneltiti 6.764 peserta dengan kesehatan yang baik selama hampir empat tahun.
 
Penyebabnya adalah sarapan dalam porsi besar membuat gula darah dan insulin mengalami kenaikan yang kecil. Hal ini membuat keinginan untuk ngemil berkurang. Sebagai alternatif, Anda bisa menambahkan protein untuk sarapan. Menurut riset terbaru, sarapan dengan 30 hingga 39 gram protein tinggi seperti sosis dan telur dapan membuat Anda kenyang lebih lama.
 

Photo by Qasim Malick on Unsplash  

2. Banyak Minum Soda
Soda yang sering Anda konsumsi ternyata dapat menyebabkan rasa lapar. Soda, es teh dan minuman manis lainnya mengandung gula jagung fruktosa tinggi. Menurut riset dari Yale University, fruktosa gula jagung inilah yang menyebabkan rasa kenyang tidak bertahan lama. Dalam riset tersebut, peneliti merekrut 20 orang dewasa dengan status kesehatan yang baik untuk menjalani tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) sembari meminum cairan. Hasilnya, semua peserta yang meminum cairan manis dengan gula jagung fruktosa tinggi merasa kurang kenyang dibading mereka yang minum larutan glukosa.
 
Mereka yang meminum larutan dengan gula jagung fruktosa tinggi juga mengalami penurunan aliran darah dan aktivitas otak yang mengatur nafsu makan. Riset dari Universty of California, San Francisco, juga menunjukan fruktosa pada gula jagung dapat mengelabui otak yang membuat nafsu makan meningkat. Hal ini tetap erjadi meski Anda merasa kenyang. Menurut periset, gula jagung yang tinggi fruktosa dapat menghambat kinerja leptin, hormon yang berfugsi untuk memberi isyarat kenyang pada tubuh.
 

3. Kurang Minum Air Putih
Dehidrasi seringkali menjelma menjadi rasa lapar. Jika Anda baru saja makan dan masih merasa lapar, munumlah segelas air sebelum kembali melahap makanan. Setelah mengonsumsi air, rasa lapar kemungkinan akan berkurang. Minum segelas air saat sebelum makan juga dapat menurunkan berat badan.
 
Riset dari Virginia Tech menemukan orang berusia lanjut yang minum dua cangkir air sebelum makan, mengonsumsi 75 dan 90 kalori lebih sedikit. Mereka yang meningkatkan konsumsi air sebelum makan akan kehilangan sekitar bobot tubuh 5 kg lebih banyak selama 12 minggu.
 

Photo by Andrea Davis on Unsplash

4. Mengonsumsi Makanan Kaleng
Banyak makanan kaleng yang tinggi kandungan bisphenol-A, atau BPA. Paparan terhadap BPA dapat menyebabkan lonjakan abnormal pada leptin. Menurut peneliti dari Harvard University, lonjakan leptin menyebabkan nafsu makan meningkat dan obesitas.
 

Photo by Nathan Nugent on Unsplash

5. Tidak Mengonsumsi Sayuran Hijau
Sayuran hijau kaya akan kandungan folat dan vitamin B esensial yang membantu melawan depresi, kelelahan dan penambahan berat badan. Dalam sebuah riset, diet tinggi folat dapat mengurangi bobot tubuh 8,5 kali lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi makanan rendah folat. Sayuran hijau dapat membantu mengurangi rasa lapar. Nah, sebagai menu pilihan terbaik, cobalah untuk mengonsumsi selada, bayam, collar green atau Radicchio.
Scroll To Top