Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

The Era of 'Nostalgia Filter': Kenapa Remake & Reboot Film Era 90-an & 2000-an Selalu Laris Manis di Bioskop?

Alinear Indonesia
23 December 2025
85
The Era of 'Nostalgia Filter': Kenapa Remake & Reboot Film Era 90-an & 2000-an Selalu Laris Manis di Bioskop?

"Bioskop hari ini terasa seperti ruang tamu masa kecil kita. Film remake adalah janji tak terucapkan: ia menjamin cerita yang familier, emosi yang sudah teruji, dan akhir bahagia yang kita tahu pasti akan datang."

 
Coba perhatikan daftar film terlaris beberapa tahun terakhir—atau bahkan proyek streaming terbaru. Anda akan menemukan judul-judul yang terasa sangat akrab: reboot dari film kartun klasik, sequel dari franchise yang kita cintai di masa SD, atau versi live-action dari dongeng lama. Ini adalah Nostalgia Filter yang sedang menaungi industri hiburan.
 
Mengapa Hollywood, dengan segala sumber daya kreatifnya, terus-menerus kembali menggali kisah-kisah lama dari era 90-an dan 2000-an? Apakah ini hanya tanda kemalasan, atau ada alasan psikologis dan strategi bisnis yang jauh lebih dalam yang membuat kita, sebagai penonton, rela membayar mahal untuk menonton cerita yang sudah kita hafal luar kepala?
 
Jawabannya terletak pada hubungan tak terpisahkan antara kecemasan sosial dan kebutuhan kita akan kenyamanan emosional.
 
Alasan Psikologis—Mencari Kenyamanan di Masa Lalu
Di tengah dunia yang bergerak cepat, penuh ketidakpastian politik, ekonomi, dan teknologi, otak manusia secara naluriah mencari rasa aman. Nostalgia berfungsi sebagai selimut hangat psikologis yang kita butuhkan:
 
 
1. Masa Lalu yang Diromantisasi (The Safe Haven)
Bagi Milenial dan Gen Z awal, film-film 90-an dan 2000-an mewakili masa kecil atau masa remaja—periode yang dianggap lebih sederhana dan stabil. Ketika kita menonton remake, kita bukan hanya menonton film, tetapi sedang mengunjungi versi diri kita yang lebih muda dan tanpa beban. Film reboot menawarkan jeda emosional dari tekanan hidup dewasa.
 
2. Efek Social Bonding Antargenerasi
Film remake menyediakan bahasa bersama. Orang tua yang tumbuh dengan film klasik dapat berbagi pengalaman dan cerita tersebut dengan anak-anak mereka. Momen kebersamaan ini memperkuat ikatan keluarga dan sosial, menciptakan siklus loyalitas terhadap franchise yang sama.
 
3. Emosi yang Sudah Teruji dan Terjamin
Ide baru selalu mengandung risiko. Penonton tidak tahu apakah mereka akan terhubung secara emosional dengan karakter baru. Sebaliknya, film remake menjamin emosi yang familiar. Kita tahu kita akan tertawa pada adegan tertentu dan menangis pada klimaksnya. Di pasar entertainment yang ramai, remake adalah investasi emosional yang terjamin bagi penonton.
 
 
Alasan Bisnis—Meminimalisir Risiko Pasar
Dari sudut pandang studio, remake adalah keputusan bisnis yang cerdas, terutama di era super-blockbuster di mana kegagalan satu film bisa berarti kerugian ratusan juta dolar.
 
1. Pasar yang Sudah Terbangun (Pre-Sold Concept)
Sebuah remake tidak memerlukan kampanye marketing yang mahal untuk memperkenalkan premisnya. Konsepnya sudah terjual sebelum syuting dimulai. Studio tahu persis demografi penonton, minat mereka, dan potensi merchandise yang akan laku. Ini adalah jalur tercepat menuju brand recognition.
 
2. Brand sebagai Aset Paling Berharga
Saat ini, brand (seperti Disney, Marvel, atau film-film kultus) adalah aset paling berharga. Dengan membuat reboot, studio tidak hanya menghasilkan uang dari satu film, tetapi juga membangun kembali seluruh intellectual property (IP) untuk sequel, serial streaming, taman hiburan, dan video game. Film remake adalah investasi awal untuk IP yang akan terus menghasilkan uang selama beberapa dekade.
 
3. Adaptasi dengan Sensibilitas Modern
Remake memungkinkan studio untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Film lama sering kali mengandung stereotip atau narasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat kontemporer. Melalui remake, studio dapat merevitalisasi cerita dengan pemeran yang lebih beragam, tema yang lebih inklusif, atau visual yang lebih menakjubkan (berkat teknologi CGI), membuat cerita lama terasa relevan bagi generasi baru.
 
 
WRAP-UP!
Fenomena Nostalgia Filter adalah cerminan dua hal yaitu kebutuhan psikologis kita akan kenyamanan emosional dan logika bisnis Hollywood untuk meminimalisir risiko.
 
Selama penonton terus merespons hangat pada panggilan kenangan masa lalu, remake dan reboot akan terus mendominasi jadwal rilis. Tantangan bagi industri adalah menemukan keseimbangan: memberi penonton kenyamanan yang mereka butuhkan, tanpa mengorbankan ruang untuk ide-ide orisinal dan narasi baru yang pada akhirnya akan membentuk nostalgia generasi berikutnya.
 
Bukan Karena Kekurangan Ide. Hollywood Sadar Bahwa di Tengah Ketidakpastian, Kenangan Masa Lalu adalah 'Makanan Instan' yang Paling Menenangkan Jiwa Penonton. Apa film era 90-an yang menurut Anda paling pantas (atau paling tidak pantas) untuk di-remake??

Videos & Highlights

Editor's Choice