ID | EN

3 Jenis Asuransi Tradisional yang Perlu Anda Ketahui

Tahukah Anda bahwa terdapat 3 jenis produk asuransi tradisional? Lalu, apa saja perbedaannya dan jenisnya? Cek di sini!
 
Pengetahuan dasar mengenai jenis-jenis asuransi jiwa terkadang membuat bingung. Masih banyak calon konsumen yang tidak dapat membedakan antara asuransi tradisional dengan non tradisional. Sementara para agen juga terkadang hanya memberikan penjelasan sekadarnya saja. Alhasil, banyak calon nasabah yang tidak benar-benar paham mengenai jenis-jenis asuransi. Lalu sebenarnya apa saja jenis asuransi yang ada di Indonesia?
 
Pada dasarnya, jenis asuransi jiwa di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni asuransi tradisional dan non tradisional. Asuransi tradisional sendiri masih terbagi menjadi tiga jenis. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Asuransi Term Life (Berjangka)
Asuransi berjangka memberikan proteksi kepada nasabahnya dalam jangka waktu yang singkat, yakni 20 tahun saja. Asuransi jenis ini memiliki premi paling murah di antara jenis asuransi tradisional lainnya, namun uang pertanggungannya sangat besar, bisa mencapai miliaran.
 
Asuransi term life tidak memiliki nilai tunai. Jika hingga masa berakhirnya kontrak asuransi nasabah yang bersangkutan masih sehat, kontrak tetap akan berakhir dan uang tidak akan dikembalikan.
 
Mungkin banyak orang yang beranggapan membeli asuransi jenis ini hanya akan membuang-buang uang. Akan tetapi, tidak ada salahnya kan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi?
 

Photo by Redd F on Unsplash
 
 
2. Asuransi Whole Life (Menyeluruh)
Asuransi ini mengandung nilai tabungan dengan masa proteksi yang lebih panjang, mencapai 99 tahun. Asuransi menyeluruh disebut sebagai penyempurnaan asuransi berjangka yang tidak memiliki nilai tunai. Pada asuransi jenis ini, ketika kontrak sudah berakhir dan nasabah masih sehat, uang yang diberikan akan dikembalikan.
 
Namun, asuransi whole life memiliki premi yang lebih mahal karena risiko klaim pasti terjadi. Nilai tunai polis whole life juga dapat dijadikan agunan pinjaman, lengkap dengan bonus dividen dari perusahaan bagi pemegang polis.
 
Selain itu, jika pemegang polis tidak dapat membayar preminya, dapat mengambil dana dari nilai tunai ini. Sayangnya, bunga dari tabungan yang diinvestasikan jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat suku bunga di pasaran. Tabungan dalam asuransi whole life memberikan bunga hanya sekitar 4 persen per tahun, serta masih dikurangi biaya dan pajak.

3. Asuransi Endowment (Dwiguna)
Asuransi ini merupakan produk asuransi berjangka yang memiliki keuntungan ganda. Sifatnya seperti asuransi berjangka, namun juga bisa dijadikan tabungan.
 
Bentuk asuransi endowment beragam. Ada bonus yang muncul secara teratur, misalnya 3 tahun atau 5 tahun. Premi asuransi jenis ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan asuransi berjangka atau menyeluruh.
 
Pamor endowment memudar seiring munculnya asuransi non tradisional di Indonesia. Selain itu, seringnya memberikan bonus, membuat biaya asuransi ini justru memberatkan perusahaan asuransi.
 
Itu tadi penjelasan tentang berbagai jenis asuransi tradisional di Indonesia. Lalu bagaiamana dengan asuransi non tradisional? Nantikan penjelasannya di artikel berikutnya!
Scroll To Top