Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Menghindari Holiday Burnout: Tips Digital Detox & Menetapkan Batasan Saat Kumpul Keluarga Jarak Jauh

Alinear Indonesia
01 January 2026
90
Menghindari Holiday Burnout: Tips Digital Detox & Menetapkan Batasan Saat Kumpul Keluarga Jarak Jauh

"Jangan biarkan liburan Anda habis di balik layar. Lindungi ketenangan batin dari kepungan notifikasi dan ekspektasi sosial di musim perayaan."

 
Bayangkan skenario ini. Anda baru saja menutup laptop untuk libur akhir tahun, namun bukannya merasa lega, jempol Anda justru mulai bekerja lebih keras melakukan scrolling tanpa henti. Notifikasi grup keluarga berbunyi setiap detik, undangan video call beruntun dari berbagai zona waktu mulai bermunculan, dan tekanan untuk mengunggah momen "liburan estetik" di media sosial mulai terasa seperti beban kerja tambahan. Inilah fenomena Holiday Burnout—sebuah kondisi di mana momen yang seharusnya menjadi ajang istirahat, justru menjadi sumber stres baru karena kelelahan digital.
 
Mengapa "Kumpul Jarak Jauh" Bisa Menguras Energi?
Berbeda dengan kumpul fisik, interaksi digital menuntut otak kita bekerja ekstra keras untuk membaca nada suara dan ekspresi wajah melalui layar yang terbatas. Inilah yang disebut dengan Zoom fatigue. Bagi seorang Urban Dweller, batasan antara ruang kerja, ruang pribadi, dan ruang sosial menjadi kabur. Untuk itu, Anda perlu mengambil kendali atas "konsumsi sosial" Anda sebelum kelelahan mental merenggut momen istirahat Anda.
 

Photo by niko n on Unsplash 
 
Taktik Bertahan di Tengah Kepungan Digital
Agar liburan Anda tetap memberikan efek penyegaran, cobalah terapkan strategi berikut!
 
1. Tentukan "Jam Larang Layar" (Off-Screen Hours)
Pilih jendela waktu (misalnya jam 6 sore hingga 9 pagi) di mana Anda benar-benar meletakkan ponsel di ruangan lain. Berikan diri Anda kemewahan untuk tidak tahu apa yang sedang terjadi di internet.
 
2. Strategi "Video Call" yang Efektif
Jangan merasa wajib menghadiri setiap panggilan keluarga dari awal sampai akhir. Sampaikan batasan di awal: "Halo semuanya! Senang bisa menyapa sebentar, aku bisa bergabung 15 menit ya sebelum lanjut istirahat."
 
 
3. Kurasi Konten, Bukan Konsumsi Konten
Alih-alih menghabiskan waktu melihat liburan orang lain, fokuslah pada aktivitas fisik yang membuat Anda merasa hidup—seperti berjalan kaki tanpa musik, memasak pelan-pelan, atau sekadar menatap langit sore.
 
WRAP-UP!
Pada akhirnya, indikator liburan yang sukses bukanlah seberapa banyak panggilan video yang Anda hadiri atau seberapa banyak likes yang Anda dapatkan, melainkan seberapa tenang detak jantung Anda saat bangun di pagi hari. Menghindari burnout berarti berani berkata "tidak" pada tuntutan luar demi berkata "ya" pada kebutuhan diri sendiri. Liburan sejati adalah saat Anda berani memutuskan koneksi dengan dunia luar untuk menyambung kembali koneksi dengan diri sendiri.
 
Apa langkah pertama Digital Detox yang akan Anda lakukan hari ini? Matikan notifikasi atau simpan ponsel di laci?
 
 
Liburan adalah tentang mengisi baterai jiwa, bukan sekadar menghabiskan daya baterai ponsel Anda hanya untuk terlihat bahagia di mata orang lain.

Videos & Highlights

Editor's Choice