ID | EN

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Investasi Dana Pendidikan

Apa saja yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi dana pendidikan? Simak selengkapnya di bawah ini!
Photo by Vasily Koloda on Unsplash
 
Kita semua tahu, dari tahun ke tahun biaya sekolah terus meningkat. Hal ini mungkin akan membuat Anda berpikir untuk mempersiapkan dana sekolah sejak dini. Tapi, selain mempersiapkan biaya sekolah sedini mungkin, Anda juga harus melakukan langkah-langkah lainnya sebelum mulai menyiapkan dana sekolah. Menurut Co-Founder dan Kepala penasihat keuangan Jouska Indonesia Indah Hapsari, setidaknya ada lima poin yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi dana pendidikan anak.

1. Lihat Kondisi Keuangan
Jika Anda ingin membuat rencana keuangan yang lebih dulu Anda utamakan bukan lah apa tujuannya, tapi berapa yang Anda punya saat ini. Misalnya, Anda ingin menyekolahkan anak Anda ke sekolah elit dengan uang pangkal Rp 30 jutaan, tapi Anda hanya memiliki gaji Rp 5 juta, itu tentu merugikan. Jadi intinya, Anda harus lihat kondisi keuangan Anda terlebih dulu, lalu membentuk tujuan.
 

Photo by Jon Tyson on Unsplash

2. Lihat Aset
Setelah mengetahui kondisi keuangan dan tujuan, Anda juga harus mengetahui aset likuid (yang mudah dicairkan) yang Anda miliki untuk menjadi modal, seperti logam mulia, valas, saham, reksadana, unitlink, dan lain sebagainya. Aset harus yang dapat dan mudah dicairkan, bukan aset seperti rumah.

3. Lihat Utang
Anda juga disarankan melihat utang yang Anda miliki, seperti cicilan KPR, cicilan motor atau mobil, utang ke orang lain, utang kartu kredit, dan lain sebagainya. Setelah memperhitungkan utang Anda, pastikan nantinya saat akan berinvestasi untuk biaya pendidikan tak terkendala utang. Jangan lupa juga melihat arus kas. Biasanya bagi pekerja kantoran, Anda mungkin juga mendapatkan bonus tahunan. Gunakan bonus itu untuk menutupi utang dan menyiapkan dana pendidikan anak.
 

Photo by RUT MIIT on Unsplash  

4. Pangkas Di Awal
Setiap Anda menerima gaji, pastikan untuk memangkasnya di awal untuk dana darurat atau dana pendidikan, dan dana-dana tambahan lainnya sekitar 10%, lebih banyak lebih bagus. Sebab, bila dipangkas di akhir, kemungkinan besar jumlah uang yang dapat diinvestasikan tidak banyak, karena hanya mengandalkan sisa dari pengeluaran bulanan.

5. Dana Darurat
Usahakan juga untuk tidak melupakan dana darurat, karena itu sangat lah penting. Meski keluarga sudah dilengkapi asuransi kesehatan atau asuransi lainnya, dana darurat tetap diperlukan. Jadi, pastikan Anda memiliki dana darurat. Karena jika tidak memiliki dana darurat, Anda akan keteteran jika terjadi sesuatu yang tidak diduga-duga, dan terpaksa menggunakan dana untuk Pendidikan anak.
Scroll To Top