ID | EN

Kenali 5 Penyebab Insomnia Sejak Dini

Apakah Anda merasa sulit untuk Tidur pada malam hari? Jika Ya, yuk, kenali penyebabnya sejak dini. Simak selengkapnya!
 
Apakah Anda termasuk salah satu orang yang butuh waktu lama untuk terlelap? Meski sudah berbaring di atas ranjang berjam-jam lamanya, kantuk tak kunjung menghampiri Anda? Kondisi sulit tidur di malam hari memang sangat menyiksa, sebab seseorang tidak bisa mencukupi kebutuhan tidurnya yang akan berdampak pada aktivitas harian. Menurut ahli insomnia, dipicu banyak hal dari kebiasaan yang seringkali tidak disadari seperti yang tertera di bawah ini.
 
1. Jam tidur tidak menentu
 
photo source: nationalgeographic.co.id
 
Tahukah Anda jika waktu tidur yang tidak tetap, selalu berganti setiap harinya, lama kelamaan berdampak pada durasi tidur. Sama halnya seperti makan, tidur merupakan kebutuhan manusia. Orang yang tidurnya berlebih ternyata tidak lebih baik dari orang yang kurang tidur.
 
Berdasarkan panduan yang dibuat oleh National Sleep Foundation (NSF) Amerika, orang menuju dewasa berusia 18 – 25 tahun membutuhkan waktu tidur 7 – 9 jam per hari, orang dewasa dengan rentang usia 26 – 64 tahun pun demikian, durasi tidur tetapnya 7 – 9 jam per hari.
 
Dengan durasi tidur tetap, hormon yang mengatur fungsi nafsu makan tidak akan terganggu, sehingga risiko kegemukan tidak akan menghantui Anda. Untuk menetapkan durasi tidur, Anda dapat memanfaatkan alarm. Pasang alarm sedikitnya 30 menit sebelum tidur untuk bersiap-siap, mulai dari menyikat gigi, mendengarkan musik atau membaca buku untuk mulai memejamkan mata.
 
2. Kafein
 
photo source: nationalgeographic.co.id
 
Meski sering mendengar jika kafein dapat membuat seseorang susah tidur, Anda tetap tidak mengindahkannya. Menurut para ahli, mengonsumsi kopi berdampak lebih dari sekadar membuat seseorang sulit tidur.
 
Kafein dalam kopi dapat menyetel ulang jam tubuh yang juga dikenal dengan ritme sirkadian yang berfungsi untuk mengatur pelepasan melatonin (hormon tidur di tubuh). Tingkat melatonin sendiri berfungsi untuk menentukan waktu alami tubuh untuk tidur dan bangun.
 
Setengah dari kafein yang Anda konsumsi dapat bertahan 3 – 5 jam, sementara setengahnya lagi tinggal lebih lama, 8 – 14 jam. Dampaknya tentu berbeda-beda bergantung pada faktor yang memengaruhi, seperti genetik, usia, waktu mengonsumsi serta kebiasaan mengonsumsi kafein itu sendiri. Menurut Prof. Drake dari Henry Ford Sleep Disorders and Research Center lebih baik tidak mengonsumsi minuman mengandung kafein setelah pukul 5 sore untuk mendapatkan tidur nyenyak di malam hari.
 
3. Gawai
 
photo source: www.express.co.uk
 
Sebagian orang memilih memainkan gawai sambil menunggu kantuk datang, padahal cahaya LED (light emitting diode) yang dipancarkan oleh gawai berdampak serius pada siklus tidur. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis BMJ Open melalui survey yang dilakukan oleh 10.000 remaja Norwegia dengan rentang usia produktif, 16 – 19 tahun, menemukan bahwa semakin lama menggunakan gawai sebelum tidur maka risiko terserang insomnia semakin tinggi.
 
Menggunakan gawai sebelum tidur dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri otot karena radiasi elektromagnetik serta postur tubuh yang tidak sesuai. Sakit dan nyeri yang dirasakan lambat laun menjadi penyebab seseorang tetap terjaga di malam hari.
 
Untuk mendapatkan tidur lebih berkualitas di malam hari, mulailah mengurangi kebiasaan memainkan gawai sebelum tidur dan menggantinya dengan hal lain seperti menulis jurnal harian atau membaca buku.
 
4. Tidur siang berlebih
 
photo source: www.theodysseyonline.com
 
Jika tidak dilakukan secara berlebihan, tidur siang memiliki segudang manfaat. Salah satunya membuat tubuh terasa lebih segar setelah bangun tidur siang. Namun, jika dilakukan terlalu lama ternyata tidur siang dapat merusak siklus tidur di malam hari.
 
Health mengungkapkan bahwa tidur siang selama 45 menit berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi sekaligus meningkatkan fungsi memori. Namun, efek tidur siang berbeda pada masing-masing orang. Bagi penderita insomnia sebaiknya menghindari tidur siang terlalu lama. Jika merasa benar-benar mengantuk, ganti tidur siang dengan relaksasi seperti stretching (peregangan) atau yoga sejenak untuk mengembalikan kebugaran tubuh.
 
5. Stres
 
photo source: pixabay.com
 
Khawatir yang dapat berujung pada stres ternyata menjadi salah satu penyebab seseorang sulit memejamkan mata padahal tubuhnya sudah mendarat di atas ranjang. Jika otak cenderung merenungkan kejadian buruk yang terjadi sepanjang hari hingga menggangu waktu tidur, Anda tentu harus mengusirnya dengan melakukan beberapa cara sederhana, seperti mengetahui sumber kecemasan Anda.
 
Jika, sudah mengetahui apa yang membuat diri Anda sedemikian cemas, tuangkan ke dalam sebuah jurnal. Penelitian menunjukkan bahwa menuliskan semua kekhawatiran yang Anda rasakan dapat membantu membersihkan pikiran dari hal-hal negatif sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
Scroll To Top