ID | EN

Mengenal Lebih Jauh Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik menampilkan koleksi seni rupa dan keramik dalam dan luar negeri dengan ragam bentuk dan ciri khas.

Diresmikan 1870 silam oleh dua orang berpengaruh, Gubernur Jendral Jan Piter Miyer dan Jhe W.H.F.H Van Raders, gedung bersejarah di Jalan Pos Kota No. 2 ini pertama kali digunakan sebagai Raan van Justitie Binnen Het Casteel Batavia atau Lembaga Peradilan Tinggi Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini beralih fungsi sebagai asrama militer. Setelah merdeka, sekitar tahun1986 hingga 1975, gedung ini dipergunakan sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Hingga akhirnya kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Balai Seni Rupa 20 Agustus 1976.

Bagian depan museum terlihat seperti bangunan khas Romawi dengan gaya Neo-klasik dan tiang-tiang besar. Sesuai dengan namanya, museum ini memiliki dua jenis koleksi, seni rupa dan keramik.

Koleksi seni rupa yang dapat Anda lihat di dalamnya merupakan koleksi lukisan, patung dan benda seni karya seniman Indonesia sejak tahun 1800-an hingga saat ini. Setidaknya ada 500-an karya seni dari berbagai bahan dan teknik berbeda. Seperti lukisan ‘Pengantin Revolusi’ karya Hendra Gunawan, ‘Ibu Menyusui’ karya Dullah hingga patung bercirikan klasik tradisional dari Bali, totem kayu magis dan simbolis karya I Wayan Tjokot dan keluarga besarnya.

Selain itu, ada pula koleksi seni rupa yang datang dari beberapa negara tetangga, seperti Jepang, Tiongkok, Vietnam dan Thailand. Masih di dalam gedung yang sama, Anda juga dapat melihat koleksi keramik tua lokal yang memiliki ciri dan bentuk beragam dari berbagai sentra industri keramik di Indonesia, seperti Plered, Singkawang dan Kasongan serta keramik asing. 

Museum Seni Rupa dan Keramik juga menyediakan tempat pelatihan pembuatan gerabah untuk umum. Teknik yang diajarkan mulai dari teknik pinching, cetak, hingga roda putar.

Sebelum pulang jangan lupa mampir ke toko souvenir-nya. Di sini, Anda bisa membawa pulang berbagai kerajinan tangan, sketsa, lukisan hingga keramik dengan harga cukup terjangkau. 

Museum Seni Rupa dan Keramik buka setiap hari Selasa sampai Minggu, mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB. Pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp5.000,- per orang, namun bagi pelajar atau mahasiswa hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp3.000,- saja.

Museum Seni Rupa dan Keramik ini berdekatan dengan Stasiun Kota Jakarta, Museum Fatahillah Jakarta dan Museum Wayang. Selain dapat disambangi dengan memanfaatkan kereta api, Anda pun dapat menggunakan TransJakarta dengan rute kawasan wisata kota tua.

Scroll To Top