ID | EN

Tips Menyiapkan Dana Pensiun untuk Para Milenial

Tips menyiapkan dana pensiun sejak dini untuk para milenial.

Menyiapkan dana pensiun biasanya identik dengan orang-orang yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Padahal, lebih bagus lagi jika Anda menyiapkan dana pensiun sejak dini. Kebanyakan milenial nyaris tak terpikir menyisihkan uang untuk dana pensiun. Ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti banyak kebutuhan di masa produktif, memiliki pendapatan kecil, atau merasa masa pensiun masih lama sehingga dana pensiun dianggap tidak terlalu penting saat ini.

Padahal, semua perencana keuangan menyarankan untuk mulai mencicil dana pensiun saat masih muda dan produktif. Ini berguna untuk membuat pengeluaran dana pensiun di masa depan menjadi lebih ringan. Apalagi, milenial cenderung tak memiliki banyak tanggungan yang sifatnya sangat mendesak, seperti biaya sekolah anak, cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maupun bayar listrik tiap bulan.

Untuk itu, mulai sekarang cobalah mencicil dana pensiun. Jika Anda bingung bagaimana memulainya, tips di bawah ini mungkin dapat membantu Anda.

1. Targetkan Kapan Pensiun
Perencana keuangan Eko Endarto menjelaskan, Anda perlu menargetkan beberapa hal, salah satunya usia Anda untuk pensiun. Misalnya, Anda berencana pensiun di usia 55 tahun. Bila saat ini Anda berusia 25 tahun, berarti Anda punya waktu sekitar 30 tahun untuk mempersiapkan dana pensiun.

Setelah memastikan target usia pensiun, langkah selanjutnya adalah menghitung dan mengasumsikan angka harapan hidup. Misalnya, jika Anda akan pensiun di usia 55 tahun dan Anda akan hidup hingga usia 75 tahun, maka dana pensiun yang Anda butuhkan kurang lebih sama dengan 20 tahun hidup. Dari situ, Anda bisa menghitung besaran dana pensiun yang bisa dicicil. Jika kebutuhan bulanan Anda sekitar Rp 5 juta, maka dana pensiun yang Anda butuhkan untuk 20 tahun ke depan sekitar Rp 1 miliar.

2. Jadikan Kebiasaan
Eko menyarankan, menyisihkan dana pensiun dari gaji maupun pendapatan lain harus dijadikan kebiasaan bagi para milenial. Ini tentu membutuhkan komitmen dan kedisiplinan. Coba untuk menyisihkan di awal sekitar 10% dari pendapatan Anda. Jika tiba-tiba Anda memiliki kebutuhan yang sangat mendesak, Anda dapat menggunakan dana pensiun tersebut. Tapi, pastikan Anda memiliki komitmen untuk menambah pemasukan dana pensiun meski sedikit dan berusaha tak lagi menggunakan dana tersebut.

3. Kurangi Konsumsi dan Alihkan ke Dana Darurat
Bila Anda termasuk orang yang konsumtif, ada baiknya kebiasaan itu dikurangi. Alih-alih membelanjakan uang Anda untuk sesuatu yang tidak penting, alokasikan uang tersebut ke dana darurat. Cara ini berguna untuk mengamankan dana pensiun jika suatu saat ada kebutuhan mendesak.

Anda bisa menggunakan dana darurat ketimbang dana pensiun. Adapun idealnya, dana darurat harus setara tiga kali pengeluaran bulanan. Dana darurat adalah dana yang dibutuhkan saat Anda memiliki masalah keuangan. Namun pastikan, jangan satukan dana darurat dengan dana pensiun. Dana darurat lebih baik berupa instrumen likuid (yang mudah dicairkan), sementara dana pensiun lebih baik menggunakan instrumen jangka panjang.

 

Top Photo Source: pixabay.com/users/alexas_fotos-686414

Scroll To Top